Survei Geomagnet

Dasar-dasar Pengukuran dan teori dasar tentang survei Geomagnet.

Survei Geomagnet PT PrihaditamaSurvei Geomagnet PT Prihaditama

Mengenai Layanan Jasa ini

magnetic equatorMedan magnet bumi juga dikenal sebagai medan geomagnetik, adalah medan magnet yang memanjang dari interior bumi ke luar angkasa (gambar kiri). Ini berfungsi untuk membelokkan sebagian besar angin matahari, yang partikel bermuatannya akan mengikis lapisan ozon yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya (gambar kiri). Anomali magnet untuk benda magnet Bumi Medan magnet yang menginduksi partikel magnet di dalam batuan (b) menghasilkan komponen total (T) (gambar kanan). Medan magnet bumi (H) menginduksi partikel magnetik dalam batuan dan menghasilkan total komponen yang biasa disebut Total Magnetic Intensity (TMI).

 

Unsur terpenting dalam batuan yang mempengaruhi sifat kemagnetan batuan adalah besi dan magnesium, yaitu ion Fe2+, Fe3+, dan Mg+. Gambar kiri menunjukkan nilai Kerentanan batuan (Clark & Emmerson, 1991). Deret Bowen pada gambar kanan (Bowen, 1928) di bawah menunjukkan kandungan mineral batuan. Sifat magnetik akan menurun dari mafic ke felsic.

nilai magnet magnet 3

Pengukuran magnet harus dilakukan dengan menggunakan dua set alat magnetometer, satu set digunakan untuk mengukur total intensitas magnet pada setiap posisi yang diinginkan (area survei) atau kita sebut Rover (gambar kanan). Set lain (gambar kiri) digunakan untuk mengukur pada posisi yang sama secara periodik selama survei magnetik, yang bebas dari benda logam atau listrik yang dapat menyebabkan noise magnetik (a.k.a. Base Station).

pengambilan data magnetik pt prihaditama pengambilan data magnetik pt prihaditama 1

alur prosessing magnetik

Pembacaan magnetik bisa sangat tidak menentu ketika badai matahari mengganggu konfigurasi ion di atmosfer. Fenomena ini hanya dapat dideteksi oleh magnetometer. Nilai-nilai yang berfluktuasi ini dipantau oleh stasiun pangkalan untuk mengoreksi pembacaan magnetik yang dibuat di area survei. Flowchart pengukuran magnetik pada dasarnya terdiri dari pembacaan pada area survei dan base station, koreksi diurnal yang dapat menghasilkan Total Magnetic Intensity. Transformasi data sebagai peningkatan anomali seperti pengurangan ke ekuator/kutub, gravitasi semu, gradien horizontal, gradien vertikal, gradien total (sinyal analitik), kelanjutan naik/turun.

Gambar di bawah ini menunjukkan respon data magnetik akibat magnetisasi objek pada garis lintang yang berbeda. Hal ini menunjukkan sebelum kita dapat menginterpretasikan data magnetik kita perlu melakukan metode reduksi ke kutub atau reduksi ke ekuator untuk data magnetik tersebut (von Frese, 2003).

arah magnetik

Data 2D Magnetic dapat digunakan untuk membangun model bawah permukaan. Model geomagnetik sifat suseptibilitas batuan untuk mengidentifikasi sistem panas bumi Gunung Manglayang di Bandung, Jawa Barat (Rizky, 2015).

suseptibilitas magnetik