Studi Kelayakan Panas Bumi

Ikhtisar Prospeksi Panas Bumi & Studi Kelayakan

Kursus Panas Bumi oleh PT PrihaditamaKursus Panas Bumi oleh PT Prihaditama

Mengenai Layanan Jasa ini

Prospek panas bumi dan studi kelayakan merupakan langkah penting dalam mengembangkan proyek energi panas bumi. Prospek panas bumi melibatkan berbagai disiplin ilmu dan metode mulai dari tahapan eksplorasi, pengeboran, pengujian sumur, dan penilaian sumber daya untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi potensi panas bumi di suatu daerah dengan membangun model konseptual. Informasi yang diperoleh dari studi tersebut dirangkum dalam studi kelayakan panas bumi yang diperlukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu proyek energi panas bumi untuk dikembangkan.

Tahap eksplorasi meliputi survei geologi, geokimia, dan geofisika atau dikenal juga dengan 3G. Survei ini bertujuan untuk memetakan kenampakan di atas permukaan dan di bawah permukaan sistem panas bumi, seperti mata air panas, lumpur panas, uap panas (fumarol dan solfatara), dan tanah panas/hangat. Manifestasi permukaan ini merupakan konsekuensi dari adanya sumber panas di bawah permukaan bumi yang memanaskan fluida di reservoir dan keluar ke permukaan melalui zona lemah overburden.

Geologi

Studi geologi bertujuan untuk mengidentifikasi fitur dan struktur geologi yang mengontrol keberadaan dan distribusi fluida panas bumi di suatu daerah. Ini termasuk pemetaan geologi permukaan dan mengidentifikasi kesalahan, rekahan, fitur vulkanik, zona alterasi hidrotermal, atau manifestasi panas bumi lainnya. Studi geologi juga melibatkan pengumpulan sampel batuan untuk analisis laboratorium guna menentukan mineralogi, petrologi, geokimia, dan geokronologi (penanggalan usia). Hasil studi geologi dapat memberikan informasi tentang asal usul, evolusi, dan karakteristik sistem panas bumi, serta potensi ukuran, produktivitas, dan keberlanjutannya.

Geofisika

Kajian geofisika bertujuan untuk mengukur sifat fisik bawah permukaan yang mencerminkan keberadaan dan sebaran fluida panas bumi dengan menggunakan alat yang bekerja dengan prinsip fisika. Metode yang biasa digunakan dalam eksplorasi panas bumi adalah metode gravitasi, magnetik, geolistrik, elektromagnetik, mikroseismik, dan lubang bor. Hasil pengukuran dan interpretasi tersebut dapat memberikan informasi tentang struktur bawah permukaan, kedalaman, luas, dan geometri reservoir panas bumi.

hasil data gravity map

Geokimia

Studi geokimia bertujuan untuk menganalisis komposisi kimia dan rasio isotop cairan dan gas panas bumi yang diambil sampelnya dari manifestasi (mata air panas atau fumarol). Pengukuran yang dilakukan meliputi pH, konduktivitas, suhu, tekanan, kandungan gas, elemen utama dan jejak, serta isotop stabil dan radiogenik. Hasil studi geokimia memberikan informasi tentang asal usul, sumber, dan evolusi fluida panas bumi, serta interaksinya dengan batuan dan gas. Studi geokimia juga membantu untuk memperkirakan suhu reservoir, tekanan, dan entalpi, serta untuk menilai skala, korosi, dan dampak lingkungan dari cairan panas bumi.

Pekerjaan Pengeboran

Hasil studi eksplorasi ini dapat menentukan model konseptual sistem panas bumi sehingga dapat dipilih lokasi yang paling cocok untuk pembuktian dengan pekerjaan pengeboran. Pengeboran pada titik yang direncanakan menurut hasil studi integrasi 3G dan model konseptualnya disebut sebagai pengeboran eksplorasi. Pengeboran ini bertujuan untuk memastikan keberadaan dan luasan reservoir panas bumi. Tahap selanjutnya adalah memperbarui model konseptual yang telah dibuat untuk mensimulasikan reservoir panas bumi di daerah tersebut dengan data yang diperoleh dari data bor seperti produktivitas, keberlanjutan, dan kualitas sumber daya panas bumi, serta karakteristik reservoir seperti permeabilitas, porositas, ketebalan, dll. Simulasi Monte Carlo umumnya digunakan dalam tahap penilaian sumber daya panas bumi. Sedangkan pemboran produksi bertujuan untuk membuat sumur-sumur yang dapat menghasilkan fluida panas bumi yang digunakan untuk memutar turbin pada instalasi pembangkit listrik serta pemanfaatan fluida panas secara langsung seperti rumah kaca, budidaya jamur, ikan, wisata sumber air panas, dan lain-lain.