Survei Georadar Untuk Deteksi Berbagai Instalasi Bawah Permukaan

Mengetahui kondisi bawah permukaan infrastruktur secara efisien dan akurat dengan metode GPR | Info lebih lanjut hubungi +62 852-9414-9948

Scanning bawah permukaan dengan instrumen GPR 250 MHz

Mengenai Projek ini

Mengetahui Kondisi Bawah Permukaan dengan Scanning GPR

Deteksi berbagai instalasi

Studi GPR di bawah SUTT 150kV Tower Foundation-Majalengka bertujuan mendeteksi adanya berbagai instalasi yang ada di bawah permukaan tanah. Metode GPR bekerja dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan interval frekuensi dari 25 MHz sampai dengan 2 GHz. Pantulan gelombang elektromagnetik (EM) yang dipancarkan oleh antena pemancar (Transmitter) diterima oleh antenna penerima (Receiver) yang mana keduanya berada di permukaan tanah. Gelombang EM yang dipancarkan tersebut melewati interface (bidang batas) antara dua medium (batuan, beton, air, logam, dll.) yang memiliki nilai permitivitas dielektrik atau kontras konstanta dielektrik berbeda. Pantulan gelombang EM ini dicitrakan sebagai radargram yang dapat langsung diamati pada layar monitor unit control digital alat GPR pada saat pengambilan data berlangsung secara kasar.

Contoh hasil interpretasi data GPR berdasarkan referensi dan pengalaman.

Scanning GPR

Pengukuran GPR sangat peka oleh adanya benda-benda konduktif di bawah permukaan. Kegiatan survei GPR yang telah dilakukan meliputi persiapan lintasan GPR, akusisi atau perekaman data GPR, pengolahan data serta interpretasi data. Data hasil survei GPR menampilkan citra bawah permukaan sampai ± 90 nanosekon. Jika diasumsikan kecepatan gelombang rambat rata-rata pada medium 0.1 nanosekon/meter maka didapat penetrasi kedalaman maksimal ± 6 meter. Hal ini didasarkan pada prinsip TWT (two way time) atau 2 kali jarak penjalaran, di mana cepat rambat medium ditempuh dalam dua kali jarak. 

Interpretasi GPR

Interpretasi data GPR merupakan metode identifikasi secara tidak langsung karena dilakukan berdasarkan adanya perbedaan karakterisik fisik dari benda yang ingin diketahui. Pengenalan anomali bawah permukaan dilakukan berdasarkan jenis respon data GPR dari bentuk kehadiran kurva-kurva hiperbola yang muncul, dan konfigurasi refleksi yang mempunyai pola tertentu berdasarkan referensi terpublikasi. Karakteristik refleksi yang bersifat bright / kontras dari daerah sekitarnya dengan pola  amplitudo yang terdiri dari perselingan terang-gelap-terang dan tidak menggambarkan bentuk hiperbola diinterpretasikan sebagai suatu lapisan bawah permukaan yang bersifat sangat poros terisikan material yang bersifat konduktif. Pola kontras lainnya secara vertical menerus hingga ke bawah dapat diinterpretasi adanya objek yang menerus ke bawah pada kedalaman tertentu.

Jelajahi lebih banyak

Peran Metode Ground Penetrating Radar (GPR) dalam Penentuan Lokasi Sumur Resapan di Daerah Hijau Perkotaan
survey georadar untuk pengukuran kekuatan tiang pondasi dan kedalaman pile / pondasi Survei Georadar Di RSUD Tangerang
survei georadar / gpr untuk pemetaan utilitas di bawah permukaan menggunakan MALA 450 Mhz Survei Georadar Eka Hospital BSD
Jelajahi peran transformasional Radar Penetrasi Tanah (GPR) dalam mendesain sumur resapan perkotaan untuk solusi drainase berkelanjutan. Radar Penetrasi Tanah (GPR) untuk Desain Sumur Resapan Perkotaan: Meningkatkan Solusi Drainase Berkelanjutan
  • Tahun

    2018

  • Layanan Jasa

    Survei Georadar

  • Nama Klien

    PT G