Survei Geomagnetik di Bone Pantai, Gorontalo

PT. Prihaditama | +6285294149948. Jasa survey geomagnetic / ground magnet untuk survey pendahuluan eksplorasi panas bumi, mineral bijih, emas, besi, dll.

survey geomagnet untuk eksplorasi mineral dan panas bumi

Mengenai Projek ini

Survei Geomagnet untuk Eksplorasi Mineral

Dari 12 Desember 2021 hingga 28 Desember 2021 PT. PRIHADITAMA telah melakukan Survei Geomagnetik di Gorontalo yang tepatnya di wilayah Desa Bone Pantai dengan luas wilayah kerja 125 ha. Tujuan Survei Geomagnetik adalah untuk eksplorasi mineral. Lokasinya di dalam hutan. Di beberapa titik area, sudah ada beberapa tambang liar lokal. Dengan area survei yang menantang ini, kami memulai eksplorasi kami dengan tim klien menggunakan Survei Geomagnetik.

Alat yang digunakan dalam pekerjaan survei geomagnetik adalah magnetometer proton precession model GSM 19T produk GEM Systems Inc., terdiri dari 3 (tiga) buah unit. Aplikasi penggunaan magnetometer terdiri dari dua unit digunakan sebagai magnetometer untuk merekam medan magnet berdasarkan variasi posisi (rover magnetometer), dan satu unit untuk digunakan sebagai perekam medan magnet berdasarkan variasi waktu (base station magnetometer). Resolusi perekaman magnetik adalah 0,01 nanoTesla dan memiliki sensitivitas 0,15 nanoTesla per detik.

Topografi daerah pengukuran geomagnet di gorontola untuk eksplorasi bijih mineral

Area Survei Geomagnetik di Gorontalo

Akuisisi data geomagnetik pada dasarnya merekam semua nilai medan magnet yang terdiri dari medan magnet utama bumi, medan magnet yang berasal dari batuan bawah permukaan yang diinduksi oleh medan utama tersebut, dan/atau benda buatan manusia (terbuat dari bahan logam seperti besi dan baja). yang berada di atas permukaan atau terkubur di bawah permukaan. Batuan yang mengandung mineral magnet dapat diinduksi oleh medan magnet bumi sehingga pengukuran variasi spasial medan magnet dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan mineral tersebut.

Alat-alat yang digunakan untuk survey geomagnet, meliputi proton magnetometer, GPS handheld, dan radio untuk komunikasi darurat

Proton Magnetometer GemSys GSM-19T, GPS Genggam, dan Radio untuk Komunikasi Darurat

Magnetisasi dan Suseptibilitas Magnetik

Magnetisasi merupakan hasil perkalian suseptibilitas magnet dengan medan magnet bumi (medan magnet regional) sebagai penginduksi. Vektor medan magnet utama menjadi inti dari vektor medan magnet terinduksi yang selanjutnya membentuk medan magnet lokal karena benda yang terinduksi memiliki suseptibilitas magnetik (magnetic susceptibility) yang menimbulkan medan magnet individu baru. Hasil induksi ini adalah medan dipol yang dihasilkan dari penjumlahan vektor medan regional dan medan induksi. Suseptibilitas magnet atau suseptibilitas magnet adalah kemampuan suatu bahan/batuan menjadi magnet ketika diinduksi oleh medan magnet luar/magnet bumi.

Pengukuran geomagnet menggunakan GsmSys GSM-19T proton magnetometer meliput magnetometer base dan rover

Tiga unit magnetometer proton digunakan sebagai satu pangkalan dan dua penjelajah.

Suseptibilitas magnetik suatu batuan bergantung pada jenis dan kelimpahan mineral magnetik yang dikandungnya. Proses magnetisasi batuan disebut proses kemagnetan. Kemagnetan pada batuan merupakan atribut/karakter utama, terutama jika dikaitkan dengan keberadaan mineral pembawa besi alias mineral magnetik. Magnetit, titano-magnetit, dan maghemit adalah mineral ferrimagnetik, dan menunjukkan magnetisasi terinduksi yang sangat kuat. Mineral magnetik umumnya merupakan bagian dari kelompok mineral besi-titanium-oksida atau besi-sulfida. Mineral magnetik terpenting dalam magnet batuan adalah magnetit. Mineral ini umum di batuan beku dan metamorf, dan hadir dalam jumlah paling sedikit di sebagian besar sedimen.

Data kemagnetan yang terekam di lapangan memiliki karakteristik dipol atau dua kutub, sehingga posisi benda dengan sifat kemagnetan tinggi tidak tepat berada di tengah anomali tinggi. Transformasi matematis dilakukan pada data untuk mendapatkan anomali monopole. Metode yang digunakan adalah reduksi ke kutub dan reduksi ke ekuator. Reduksi ke kutub digunakan untuk mendapatkan profil anomali yang diasumsikan berada pada lintang magnet tertinggi (inklinasi 90) sehingga interpretasinya adalah dengan menempatkan puncak sumber anomali pada nilai tertinggi. Pengurangan ke ekuator digunakan di garis lintang magnet rendah untuk memusatkan puncak anomali magnetik di atas sumbernya. Ini dapat membuat data lebih mudah diinterpretasikan tanpa kehilangan signifikansi geofisika apa pun. Pada RTE posisi sumber anomali akan berada di bawah lembah (nilai terendah) anomali.

“Karena karakter peta magnetik yang tidak menentu dan kompleks, interpretasi seringkali hanya bersifat kualitatif. Memang, interpretasi adalah sesuatu dari seni rupa.” (Telford et al., 1990).

Baca lainnya 

geomagnetic survey for mineral and geothermal exploration Survei Geomagnet di Bajuin, Pelaihari, Kalimantan Selatan
Geomagnet Survey Survei Geomagnet Gorontalo
Survey Geomagnet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Survey Geomagnet Jawa Barat

 

  • Tahun

    2021

  • Layanan Jasa

    Survei Geomagnet

  • Nama Klien

    PT. Sumber Mitra Jaya