Mengenai Projek ini
Integrasi Pemetaan dengan Sub-Bottom Profiling (SBP) dan Ground Penetrating Radar (GPR)
Metode non-destruktif
Survei sub bottom profiling dan Ground Penetrating Radar (GPR) di Semarang adalah dua metode geofisika yang penting dalam pemetaan bawah permukaan untuk berbagai keperluan, termasuk pemahaman tentang geologi, identifikasi potensi bencana alam, dan perencanaan pembangunan infrastruktur. Sub bottom profiling adalah teknik yang menggunakan sonar untuk memetakan lapisan di bawah dasar laut atau dasar perairan, sedangkan GPR adalah metode non-destruktif yang digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah atau material yang tidak terlihat.
Sub-Bottom Profiling (SBP)
Di kota Semarang, yang terletak di pesisir utara Jawa, survei sub bottom profiling telah menjadi instrumen yang sangat penting dalam pemahaman tentang geologi dan morfologi dasar laut di sekitarnya. Metode ini membantu dalam identifikasi fitur-fitur geologis bawah laut seperti batuan dasar, sedimen, dan struktur geologis lainnya. Informasi ini sangat berharga dalam pengelolaan wilayah pesisir, terutama dalam perencanaan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, dermaga, dan instalasi pesisir lainnya.
Ground Penetrating Radar (GPR)
Sementara itu, Ground Penetrating Radar (GPR) juga telah digunakan secara luas di Semarang untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah, terutama dalam konteks pembangunan kota dan mitigasi risiko bencana. GPR membantu dalam identifikasi dan karakterisasi lapisan tanah, fitur geologis seperti retakan atau lapisan air tanah, serta artefak arkeologis jika ada. Data yang dihasilkan dari survei GPR memungkinkan para perencana kota untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan pembangunan infrastruktur, mengelola air tanah, serta memitigasi risiko bencana seperti longsor atau banjir tanah.
Bacaan Terkait Tentang Sub-Bottom profiling
-
Tahun
2018
-
Layanan Jasa
Survei Sub-Bottom Profiling (SBP)
-
Nama Klien
PT. Hutama Karya