FAQ

Temukan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan.

FAQ

Jika tidak menemukan jawaban, anda dapat menghubungi kami melalui tautan dibawah:

Form Kontak

Sebuah konsultan jasa yang bergerak dalam survei geosains yang berbadan hukum perusahaan terbatas atau PT.

Survei Geosains adalah pekerjaan pengambilan atau pengukuran data di lapangan dengan menggunakan alat atau instrument yang menerapkan Prinsip-Prinsip fisika dalam mempelajari bawah permukaan

Data yang diukur atau diambil di lapangan disalurkan ke bagian pengolahan data di studio sehingga dapat disajikan dalam bentuk gambar, peta, penampang, serta penjelasan yang dapat dimengerti

Biaya yang dikeluarkan beragam yang tergantung dengan jenis survei yang dilakukan, luas area yang disurvei, pencapaian lokasi yang disurvei, keamanan atau legalitas daerah survei

Land clearance, atau rintisan jalur, adalah tahapan awal dalam pekerjaan survey geolistrik 2D yang melibatkan persiapan lintasan dan pembersihan area yang akan diukur.

Metode geolistrik 2D adalah pendekatan geofisika yang memanfaatkan resistivitas batuan untuk menganalisis struktur di bawah permukaan dalam dua dimensi, membantu mengidentifikasi potensi bidang gelincir dan lapisan batuan.

1. Presisi dan akurasi yang tinggi. 2. Perencanaan Infrastruktur yang Optimal 3. Konsistensi dan Kepastian Proyek

Konsultan geodesi adalah perusahaan yang memiliki tenaga ahli dengan pengetahuan mendalam tentang bagaimana cara melakukan pengukuran dan pemetaan bumi. Mereka membantu dalam menganalisis, memahami, dan mengimplementasikan data geografis untuk proyek-proyek konstruksi, survei, pemetaan, dan infrastruktur lainnya.

Uji Seismik Downhole bisa diibaratkan sebagai sinar-X bawah tanah. Sensor khusus, yaitu geofon, dimasukkan ke dalam lubang sempit yang dibuat melalui pengeboran (borehole). Kemudian, sebuah mesin atau orang membuat getaran (gelombang seismik) di permukaan tanah. Gelombang ini merambat ke bawah, memantul dari lapisan tanah dan batuan yang berbeda, lalu ditangkap oleh geofon di berbagai kedalaman. Yang paling penting adalah kecepatan jenis gelombang tertentu, yaitu gelombang geser.

Meskipun melibatkan pengeboran dan analisis lebih rinci dari tes permukaan, investasi tersebut terhitung kecil mengingat nilai proyek secara keseluruhan. Biaya tambahan sepadan untuk mencegah keruntuhan bangunan seandainya terjadi gempa besar.

Tidak, namun Tes Seismik Downhole bersifat melengkapi metode lain secara efektif. Pengeboran borehole biasanya sudah diperlukan selama investigasi untuk pengambilan sampel tanah dan SPT. Menambahkan komponen Downhole memberikan data ekstra mengenai kondisi bawah permukaan dengan intervensi lapangan yang minimal.

Bergantung pada kompleksitas situs dan jumlah lubang bor yang perlu dibuat. Satu borehole dalam bisa memakan waktu satu hari, sedangkan jika banyak, investigasi menyeluruh bisa berlangsung beberapa hari atau bahkan hitungan minggu untuk proyek-proyek skala besar.

GPR adalah teknologi non-invasif yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengambil gambar bawah permukaan, sehingga memungkinkan deteksi utilitas bawah tanah dan penilaian komposisi tanah.

GPR menyediakan data akurat mengenai kondisi bawah permukaan, memungkinkan desain dan penempatan sumur rendam yang tepat untuk drainase yang efektif dan mengurangi risiko banjir.

Lingkungan perkotaan mungkin menimbulkan gangguan dari benda logam dan struktur bawah permukaan yang kompleks, namun tantangan ini dapat diatasi dengan perencanaan yang matang dan teknik GPR yang canggih.

GPR menawarkan keunggulan dalam kecepatan, akurasi, dan efektivitas biaya dibandingkan metode survei tradisional, menjadikannya pilihan utama untuk proyek perencanaan kota modern.

GPR menawarkan keunggulan dalam kecepatan, akurasi, dan efektivitas biaya dibandingkan metode survei tradisional, menjadikannya pilihan utama untuk proyek perencanaan kota modern.

Mendidik masyarakat dan melibatkan masyarakat dalam proyek GPR akan menumbuhkan pendekatan kolaboratif untuk mengatasi masalah drainase perkotaan dan mendorong kelestarian lingkungan.

GNSS Statis Cepat memberikan posisi berakurasi tinggi dengan waktu okupasi yang lebih singkat dibandingkan metode statis tradisional, memberikan alur kerja yang lebih efisien tanpa mengorbankan presisi.

Aplikasinya meliputi pemantauan pergerakan tanah, penilaian stabilitas infrastruktur, pengukuran gempa bumi dan aktivitas vulkanik, dan lain-lain.

Faktor-faktor tersebut meliputi visibilitas satelit, kondisi atmosfer, dan kualitas penerima dan antena GNSS yang digunakan.

Metode geofisika biasanya melibatkan teknik non-invasif untuk mempelajari kondisi bawah tanah, sedangkan metode geoteknis sering membutuhkan pengambilan sampel langsung dan pengujian di tempat.

Metode geofisika menawarkan pendekatan non-invasif untuk menilai kondisi bawah tanah, yang penting untuk studi lingkungan seperti peta kontaminasi dan analisis air bawah tanah.

Ya, metode seperti Ground Penetrating Radar sempurna untuk daerah perkotaan karena sifat mereka yang tidak merusak.

GNSS-RTK adalah sistem navigasi satelit yang menyediakan koreksi posisi secara real-time untuk presisi dan akurasi tinggi.

Di Indonesia, GNSS-RTK digunakan dalam proyek survei, konstruksi, dan pemetaan karena akurasinya yang tinggi.

Peralatan penting termasuk GNSS/GPS rover, Trimble 5800, dan sistem Hi-Target.

GPS adalah sistem satelit tunggal yang dioperasikan oleh AS, sementara GNSS mencakup berbagai sistem satelit termasuk GPS, GLONASS, Galileo, dan BeiDou.

GNSS menawarkan akurasi dan keandalan yang lebih besar karena dapat mengakses beberapa sistem satelit, tidak seperti GPS yang bergantung pada satu sistem.

Ya, sistem GNSS menyediakan cakupan global, menjadikannya dapat digunakan di hampir semua lokasi di planet ini.

GPS, awalnya sistem navigasi militer yang dikembangkan oleh Amerika Serikat, telah menjadi umum dalam aplikasi sipil. Sistem ini bekerja dengan menggunakan sinyal dari konstelasi 24 satelit, memberikan cakupan global. GPS memiliki aplikasi dalam navigasi, survei, dan sinkronisasi waktu, di antara lainnya.

GNSS, di sisi lain, mencakup berbagai sistem satelit. Ini mencakup GPS Amerika, GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, dan BeiDou China. Peralatan GNSS dapat mengakses sinyal dari berbagai sistem ini, meningkatkan akurasi dan keandalan posisi.

Akurasi Tinggi: GPS memungkinkan penentuan posisi yang akurat hingga sentimeter. Efisiensi Waktu: Mengurangi waktu yang diperlukan untuk survei tanah. Fleksibilitas: Dapat digunakan dalam berbagai kondisi geografis dan cuaca.

Survei topografi memberikan data penting tentang fitur tanah, yang krusial untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.

Teknologi modern seperti drone dan GPS meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data topografi.

Penting untuk mempertimbangkan pengalaman, teknologi yang digunakan, dan reputasi perusahaan konsultan.

Pemetaan pohon adalah proyek yang dilakukan di Polandia, menggunakan pemetaan udara dan teknologi Lidar untuk mengidentifikasi dan memetakan pohon-pohon di area urban dan di seluruh negara.

Teknologi modern memungkinkan pengumpulan data yang lebih cepat, akurat, dan komprehensif tentang pohon dan hutan urban, yang pada gilirannya membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data untuk keberlanjutan lingkungan.

Beberapa teknologi lain termasuk penggunaan sensor pohon biaya rendah, penginderaan satelit, dan drone untuk pemantauan dan analisis pohon di area urban.

Teknologi lainnya termasuk penggunaan sensor pohon berbiaya rendah, penginderaan satelit, dan drone untuk memantau dan menganalisis pohon di wilayah perkotaan.

SBP adalah teknologi yang digunakan untuk mengukur sifat fisik lapisan bawah air, sementara SSS merupakan teknologi yang memberikan representasi visual dasar laut.

Proses ini melibatkan penggunaan SBP dan SSS untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang struktur bawah air, yang membantu menentukan lokasi eksak objek yang hilang.

Proyek ini dipimpin oleh tim ahli hidrografi PT Prihaditama.

Penemuan ini menandai kemajuan dalam teknologi eksplorasi bawah air dan memperkuat reputasi PT Prihaditama sebagai pemimpin dalam bidang ini.

Penemuan ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dan memperbaiki metode pencarian objek yang hilang di bawah air.

Land clearance, atau rintisan jalur, adalah tahapan awal dalam pekerjaan survey geolistrik 2D yang melibatkan persiapan lintasan dan pembersihan area yang akan diukur.

Spasi kabel yang bervariasi memungkinkan penyesuaian sesuai dengan karakteristik area yang diukur dan memaksimalkan akurasi hasil survey geolistrik 2D.

Hipotesis digunakan sebagai panduan awal untuk mengarahkan survey geolistrik 2D dan memastikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Model resistivitas memperlihatkan kontras nilai tahanan jenis atau resistivitas di bawah permukaan, membantu mengidentifikasi perbedaan batuan atau bidang gelincir.

Undulasi topografi memengaruhi jarak datar lintasan geolistrik, sehingga perlu untuk mengkompensasi agar hasil survey tetap akurat.

Metode geolistrik 2D adalah pendekatan geofisika yang memanfaatkan resistivitas batuan untuk menganalisis struktur di bawah permukaan dalam dua dimensi, membantu mengidentifikasi potensi bidang gelincir dan lapisan batuan.

ARES II adalah alat yang digunakan dalam pengukuran geolistrik ERT, membantu mendapatkan data tentang resistivitas bawah permukaan dengan memanfaatkan pengaturan kabel dan elektroda yang sesuai.

GPS Handheld digunakan untuk memetakan koordinat elektroda dan elevasi topografi, memastikan akurasi dan presisi dalam akuisisi data geolistrik.

Pemodelan inversi membantu mengonversi data pengamatan menjadi nilai resistivitas sebenarnya di setiap titik lintasan, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang struktur bawah permukaan.

Identifikasi potensi bidang gelincir penting untuk mencegah risiko longsor di masa mendatang, memastikan keamanan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.

Metode geofisika elektromagnetik adalah teknik yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mempelajari kondisi bawah permukaan tanah, terutama sifat kelistrikan dan kemagnetannya.

GNSS (Global Navigation Satellite System) digunakan untuk mengukur koordinat lokasi anomali pipa atau kabel yang diidentifikasi oleh alat pipe locator.

Ya, pemetaan pipa dan kabel dapat dilakukan di berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, pasir, dan bebatuan, dengan bantuan alat pipe locator yang tepat.

Pipe locator dirancang khusus untuk mencari pipa dan kabel yang terbuat dari logam, namun tidak efektif untuk mencari benda-benda non-logam di bawah permukaan.

Pemilihan alat pipe locator yang sesuai perlu mempertimbangkan kedalaman dan jenis pipa atau kabel yang akan dicari, serta kondisi tanah di lokasi proyek.

Kedalaman pengeboran Jacro 150 dapat bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan jenis mata bor yang digunakan. Namun, secara umum, rig ini mampu mencapai kedalaman yang signifikan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan investigasi geoteknik.

Jacro 150 adalah rig serbaguna yang dapat menangani berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, lanau, pasir, dan kerikil. Fleksibilitas ini menjadikannya alat yang berharga untuk berbagai proyek geoteknik.

Meskipun Jacro 150 terutama dirancang untuk eksplorasi geoteknik, namun juga dapat digunakan untuk beberapa aplikasi pengeboran lingkungan, seperti pengambilan sampel air tanah atau pemasangan sumur pemantauan

Biaya investigasi geoteknik dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran dan kompleksitas proyek, jumlah pengeboran dan pengujian yang diperlukan, dan lokasi proyek. Disarankan untuk mendapatkan penawaran dari beberapa penyedia jasa geoteknik untuk membandingkan harga dan layanan.

Durasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kompleksitas geologi endapan mineral, ukuran area yang dieksplorasi, ketersediaan teknologi, dan proses perizinan yang diperlukan. Proyek eksplorasi yang melibatkan endapan mineral yang dalam dan kompleks, seperti endapan emas porfiri, mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan endapan yang lebih dangkal dan sederhana.

Risiko finansial terkait dengan biaya eksplorasi yang tinggi, termasuk biaya survei, pengeboran, analisis laboratorium, dan tenaga ahli. Risiko teknis terkait dengan ketidakpastian geologi, seperti kemungkinan tidak menemukan endapan mineral yang ekonomis atau menghadapi kesulitan teknis dalam ekstraksi mineral. Risiko lingkungan terkait dengan dampak potensial dari kegiatan eksplorasi dan penambangan terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.

1. Drone. 2. Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin 3. Pencitraan Hiperspektral 4. Pemodelan 3D: Pemodelan 3D

Memanfaatkan energi gelombang bergantung pada berbagai faktor, termasuk iklim gelombang, lokasi, dan teknologi spesifik yang digunakan. Pengonversi energi gelombang (WEC) yang efisien harus mampu menangkap berbagai frekuensi dan amplitudo gelombang, beroperasi dengan andal di lingkungan laut yang keras, dan memiliki dampak lingkungan yang minimal. Penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung difokuskan pada pengoptimalan desain WEC dan peningkatan efisiensi penangkapan energi.

Dampak potensial energi gelombang terhadap kehidupan laut adalah subjek penelitian yang sedang berlangsung. Meskipun energi gelombang dianggap sebagai sumber energi terbarukan dengan dampak yang relatif rendah, ada beberapa kekhawatiran mengenai potensi efek pada mamalia laut, ikan, dan habitat bentik.

Energi gelombang berpotensi menjadi alternatif yang layak untuk bahan bakar fosil, berkontribusi pada bauran energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Meskipun mungkin tidak sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil, energi gelombang dapat memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendiversifikasi sumber energi. Kelayakan energi gelombang tergantung pada kemajuan teknologi yang berkelanjutan, pengurangan biaya, dan kebijakan yang mendukung.

Bidang teknologi energi gelombang terus berkembang, dengan inovasi dan terobosan baru bermunculan secara teratur. Beberapa kemajuan terbaru termasuk pengembangan desain WEC yang lebih efisien dan tahan lama, penggunaan material canggih dan sistem kontrol, dan integrasi energi gelombang dengan sumber terbarukan lainnya. Penelitian juga difokuskan pada peningkatan kemampuan bertahan WEC dalam kondisi cuaca ekstrem dan mengurangi jejak lingkungannya.

Beberapa negara berada di garis depan dalam pengembangan energi gelombang, termasuk Inggris, Portugal, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada. Negara-negara ini telah berinvestasi dalam penelitian, proyek percontohan, dan instalasi energi gelombang skala komersial. Mereka juga telah menetapkan kebijakan dan kerangka peraturan yang mendukung untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini.

Pencari pipa menggunakan sinyal elektromagnetik untuk mendeteksi dan melacak pipa bahkan saat terendam. Pemancar mengirimkan sinyal melalui air dan tanah, yang kemudian dipantulkan kembali oleh pipa, memungkinkan lokasinya ditentukan.

Topografi mengacu pada studi dan pemetaan fitur permukaan bumi, termasuk bentuk lahan, ketinggian, dan kontur. Topometri, di sisi lain, berfokus pada pengukuran dimensi dan jarak tertentu, seperti kedalaman dan aliran air.

GNSS menyediakan data posisi yang tepat, memungkinkan surveyor untuk secara akurat menentukan lokasi objek dan fitur di permukaan bumi. Ini sangat penting untuk memetakan jaringan pipa dan infrastruktur lainnya, memastikan bahwa posisinya dicatat secara akurat.

Pemeliharaan jaringan pipa menghadapi tantangan seperti korosi, kebocoran, dan kerusakan akibat faktor eksternal. Inspeksi dan perbaikan rutin sangat penting untuk memastikan integritas dan keamanan jaringan pipa, terutama yang terletak di lingkungan yang menantang seperti dasar sungai.

Seismik downhole terutama digunakan untuk menilai sifat-sifat formasi batuan di bawah permukaan. Informasi ini sangat penting untuk merancang fondasi yang stabil untuk bangunan, terowongan, bendungan, dan proyek infrastruktur lainnya. Ini juga memainkan peran penting dalam mengevaluasi stabilitas lereng, mengidentifikasi potensi bahaya geologis, dan mengoptimalkan eksplorasi sumber daya.

Proses ini melibatkan pembuatan gelombang seismik menggunakan sumber seperti palu, bahan peledak, atau vibrator. Gelombang ini merambat melalui lapisan batuan dan dipantulkan kembali ke permukaan, di mana gelombang tersebut direkam oleh geofon. Dengan menganalisis waktu tempuh dan karakteristik gelombang ini, para ahli dapat membuat gambar detail dari bawah permukaan, mengungkapkan komposisi dan strukturnya.

GPR beroperasi dengan memancarkan pulsa elektromagnetik frekuensi tinggi ke dalam tanah. Pulsa ini menembus bawah permukaan dan memantul dari objek yang terkubur atau antarmuka antara bahan yang berbeda. Sinyal yang dipantulkan kemudian dideteksi oleh antena GPR dan diproses untuk membuat profil bawah permukaan, mengungkapkan keberadaan, kedalaman, dan perkiraan bentuk objek yang terkubur.

Electromagnetic Pipe Locator menawarkan beberapa keuntungan utama, termasuk: Lokasi yang tepat dan estimasi kedalaman pipa dan kabel logam; Kemampuan untuk membedakan antara berbagai jenis utilitas logam; Deteksi dan pelacakan real-time utilitas yang terkubur; Portabilitas dan kemudahan penggunaan di lapangan.

Meskipun kuat, GPR dan Electromagnetic Pipe Locator memiliki keterbatasan tertentu. GPR mungkin kesulitan di tanah yang sangat konduktif atau lingkungan dengan gangguan elektromagnetik yang signifikan. Electromagnetic Pipe Locator terutama efektif untuk utilitas logam dan mungkin tidak mendeteksi objek non-logam atau utilitas dengan konduktivitas listrik yang buruk.

Mengintegrasikan data dari GPR dan Electromagnetic Pipe Locator memanfaatkan kekuatan masing-masing teknologi. GPR memberikan gambaran umum tentang bawah permukaan, sementara Electromagnetic Pipe Locator menunjukkan lokasi yang tepat dari utilitas logam. Menggabungkan kumpulan data ini meningkatkan akurasi dan keandalan peta akhir.

Pemetaan utilitas bawah tanah melibatkan bekerja di dekat utilitas yang berpotensi berbahaya. Penting untuk mengikuti protokol keselamatan yang ketat, termasuk mendapatkan lokasi utilitas dari otoritas terkait, mengenakan alat pelindung diri yang sesuai, dan menggunakan teknik non-destruktif untuk menghindari kerusakan utilitas.

Selain tiga metode yang dibahas dalam artikel ini (SBP, Side Scan Sonar, dan Magnetik Laut), jenis survei geofisika kelautan lainnya termasuk survei gravitasi, survei refleksi seismik, dan survei multibeam echosounder. Setiap teknik menawarkan wawasan unik ke dalam berbagai aspek dasar laut dan bawah permukaan.

Survei geofisika kelautan memberikan informasi penting tentang dasar laut dan bawah permukaan, memungkinkan para insinyur dan pengembang untuk: Mengidentifikasi potensi bahaya seperti bangkai kapal, terumbu karang, dan sedimen yang tidak stabil; Menentukan lokasi optimal untuk struktur dan fondasi; Menilai dampak potensial dari konstruksi terhadap lingkungan laut; Memantau stabilitas jangka panjang struktur pantai

Bangkai kapal dan puing-puing lainnya; Terumbu karang dan penghalang alami lainnya; Sedimen yang tidak stabil dan erosi; Rongga dan rongga bawah permukaan; Sesar geologi aktif.

Dengan mengidentifikasi potensi bahaya sebelum konstruksi dimulai; Dengan memberikan informasi untuk merancang struktur yang dapat menahan kekuatan alam; Dengan memantau dasar laut dan bawah permukaan untuk perubahan yang dapat mempengaruhi stabilitas struktur pantai